Apakah perbedaan
Drakula dan Vampir? Kalau bisa dijelaskan disini hanyalah perbedaan
dari nama dan karakter. Penyebutan vampir dikenal sebagai istilah bagi
komunitas suatu mahluk yang agresif, jahat dan menyenangi darah, suka
memangsa dan hanya hidup di malam hari. Sedangkan penyebutan Drakula
lebih kepada nama sosok atau seseorang yang hidup pada masa lalu dan
dipercaya sebagai asal muasal komunitas masyarakat vampir.
Pada
masa perang Salib, daerah Walachia menjadi rebutan antara kerajaan
hungaria dan Turki Ottoman pada masa Vlad II yang berkuasa di wallachia,
Vlad II mempunyai tiga orang anak, Mircea, Dracula dan Randu. Vlad II
memihak kepada kesultanan Turki Ottoman. Sebagai jaminan atas
kesetiannya kepada kesultanan Turki, Vlad II mengirimkan dua putranya
Dracula dan Randu ke Turki untuk mengabdi pada kerajaan Turki.
Dracula
(Vlan Tsepes III) dilahirkan di Transylvania, Rumania. Awal kekuasaan
Dracula terlah perang Verna, terjadi konflik antara Vlad II dan john
Hunyadi, yang berujung pada kematian Vlad II dan Mircea, kakak drakula.
Melihat perubahan yang terjadi di wilayah Wallachia dimana iklim politik
dan keamanan yang tidak kondusif, maka sultan Turki ottoman Mehmed II
mengirimkan Drakula pulang untuk merebut kekuasaan dan memerintah
Walachia. Dengan membawa 8000 prajurit Turki Ottoman, darkula melakukan
pertempuran untuk merebut Wallachia melawan pasukan Vlasdisav yang
merebut kekuasaan Wallachia sepeninggal Vlad II. Pertempuran tersebut
akhirnya dimenangkan oleh pasukan Drakula dan menempatkan Drakula
sebagai penguasa Wallachia.
Setelah berhasil menduduki tahta,
karakter dan perilaku Drakula berubah total, tanpa rasa kemanusiaan
apalagi terima kasih kepada pasukan Turki yang telah membantu merebut
kekuasaan Wallachia. Drakula membantai pasukan Turki yang tersisa dengan
cara di sula. Darah mereka di kuras habis, ditampung dalam bejana besar
untuk dijadikan pesta kemenangan. Tawanan perang lainnya pun
diperlakukan tidak manusiawi, mereka ditusuk dari mulut tembus ke (maaf)
dubur seperti membuat sate. Darah mereka pun dikuras habis untuk
dijadikan persembahan. Inilah awal mula legenda tentang fvampir yang
menyukai darah manusia.
Perilaku Drakula ini menjadi penyebab
retaknya hubungan Drakula dengan kesultanan Turki terutama Sultan Mehmed
II, Sebagai panglima perang salib di Wallachia, Drakula telah membantai
kurang lebih 23.000 umat Islam baik tentara maupun rakyat, dengan
peperangan dan penghukuman bagi tawanan perang dengan metode di Sula.
Pada
era 1476 terjadi pertempuran antara pasukan muslim (Turki ottoman)
dengan pasukan Drakula dimana dalam pertempuran tersebut pasukan Drakula
dapat dikalahkan, dan Drakula (Vlad III) tewas dalam pertempuran
tersebut, kepalanya dipenggal dan dibawa ke Turki sebagai bukti
kematiannya.
Ada versi cerita tersembunyi antara masa pertempuran
Drakula ketika merebut daerah Wallachia yang jarang diceritakan dan
jarang sekali terdengar oleh para pembaca. Ada kepercayaan ketika
Drakula melakukan perebutan kekuasaan Wallachia, ia melakukan perjanjian
dengan Iblis, untuk membantunya memenangkan pertempuran. Iblis bersedia
membantunya dengan memberikan beberapa syarat diantaranya ia harus
menumpahkan darah orang-orang muslim dan mencegah penyebaran Islam ke
Eropa. Inilah yang melatar belakangi perubahan karakter dan perilaku
Drakula serta perbuatannya membantai pasukan Turki yang telah
membantunya. Perilakunya ini semakin menjadi setelah anak istrinya
teqwas dalam pertempuran perang salib melawan kesultanan Turki. Drakula
marah terhadap Tuhan dan melakukan penyesatan agama, ia mendirikan
kepercayaannya sendiri dan melepaskan diri dari perjanjian dengan Iblis.
Konon Drakula mengembangkan suatu kepercayaan jika pengikutnya berhasil
membunuh lawan dalam peperangan maka ia wajib meminum darah korbannya
sebagai symbol keberanian, agresifitas dan pengingkaran terhadap Tuhan.
Benar
tidaknya hanya anda pembaca yang dapat menilainya. Namun Legenda
tentang Vlad Drakula ini benar-benar ada dan nyata tercatat dalam lembar
sejarah hitam perang salib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar