Manusia
bisa terbang? keinginan manusia agar bisa terbang layaknya burung di
udara sudah menjadi keinginan ribuan atau bahkan jutaan tahun yang
lampau. Dalam berbagai manuskrip, prasasti dan juga literature mitologi
masa lalu terungkap jelas keinginan manusia untuk bisa terbang.
Dalam
dunia modern dimana manusia sudah menemukan metode/alat untuk terbang
menggunakan Pesawat terbang bahkan dengan pesawat antariksa, manusia
tetap memiliki mimpi untuk dapat terbang sendiri tanpa bantuan alat
transportasi udara. Kemampuan terbang seorang manusia tidak terbatas
hanya di mitologi saja. Hal itu terjadi dalam kehidupan manusia sejak
jaman dulu kala, walaupun hanya berbentuk dongeng atau legenda yang kita
dengar secara turun temurun. Di seluruh dunia, sejak jaman dahulu kala
sampai sekarang, mungkin anda pernah mendengar cerita tentang orang yang
benar-benar dapat terbang. Kisah paling tua dan paling detail
gambarannya datang dari tadisi Vedic kuno, dimana melayang-layang dan
terbang merupakan salah satu keahlian yang dapat dikembangkan oleh para
manusia.
dalam sejarah eropa kuno, kemampuan levitation (terbang/mengambang)
dimiliki oleh 200 orang suci, dan ini biasa disebut sebagai keajaiban
dalam tradisi Katolik Romawi. Tidak itu saja pada abad pertengahan eropa
dikenal adanya kemampuan manusia tertentu yang memiliki kekuatan sihir
yang mampu terbang dengan sapu. Dalam dongeng mereka ini dikenal dengan
nenek sihir dengan sapu terbang.
St. Joseph dari Copertino, orang
suci dari Italia di abad 17 adalah salah satu contoh manusia yang
dipercaya memiliki kemampuan untuk terbang. Berdasarkan laporan lebih
dari seratus penerbangan tanpa alat transportasi tercatat secara resmi
selama hidupnya. St. Joseph akan terbang tinggi ke udara, mengitari
langit-langit gereja dan melayang di udara, kadang-kadang selama lima
belas menit, kadang-kadang selama dua jam, dan banyak orang yang
menyaksikan hal itu. Dengan banyaknya laporan ini jelas membuktikan
bahwa kemungkinan manusia untuk terbang sangat mungkin.
Seorang
ahli filosofi Yunani, Saint Apollonius dari Tyana pernah melakukan
perjalanan ke India, disana dia menemukan bahwa para Brahmins (pendeta
agama Hindu) mempunyai kemampuan terbang atau tepatnya melayang di udara
“Para Bramana itu bisa mengambang sampai hampir satu meter diatas tanah.”
Tentunya
sebagian ilmuwan dan ahli sejarah mengatakan bahwa ceritanya itu murni
sebuah Khayalan dan bisa jadi kebohongan. Atas dasar ketidakpercayaan
ini seorang penulis yang berasal dari Inggris yang menyukai budaya dan
filsofi dunia timur Ernest Wood, mencoba datang sendiri ke India dan
menemukan bukti yang sama, laporannya ia tuangkan dalam bentuk tulisan.
“Saya
ingat pada suatu kesempatan ketika seorang yogi (ahli yoga) tua sedang
melayang di udara dalam postur tubuh terlentang sekitar 1.8 meter di
udara terbuka, sekitar setengah jam, sementara para pendatang
dipersilahkan untuk melewatkan gagang pada jarak antara tanah dan orang
tersebut…Mengambang atau menaikan tubuh dari atas tanah dan melayang
beberapa kaki di udara diatas tempat duduk atau sofa adalah…suatu fakta
yang secara universal sudah diterima di India.”
Dari sini dapat
disimpulkan bahwa kemampuan manusia untuk terbang itu mungkin, salah
satunya dengan mempelajari teknik Yoga. Tapi apakah memang mempelajari
Yoga mampu membuat manusia dapat terbang? Bagaimana seorang manusia
dapat melayang atau terbang di udara menentang hukum gravitasi? Yoga
Terbang atau yang biasa disebut yogic flying melihat semua potensi
manusia dalam pandangan yang baru, memperluas pemikiran tentang apa yang
dapat dicapai oleh seorang manusia, melihat dengan gaya baru tentang
hubungan antara pikiran manusia dan alam semesta. Pelajaran Yoga yang
utama adalah menyelaraskan antara tubuh dan pikiran menjadi satu
kesatuan utuh. Penyatuan pikiran dan tubuh mampu melahirkan
kemampuan-kemampuan diluar nalar, salah satunya adalah terbang. Pada
kategori berikutnya adalah penyatuan antara pikiran, tubuh dan alam
sekitar. Apabila seorang Yogi sudah bisa memusatkan ketiganya ia akan
mampu melakukan hal-hal yang terkadang tidak masuk akal.
Pengertian
tentang Vedic kuno yang dibawa oleh Maharishi telah membawa pencerahan
dengan cara mengidentifikasikan bagian yang universal ini sebagai bagian
dari kesadaran murni tak terbatas. Sejak kesadaran manusia memiliki
dasar dan sumber dari hukum alam yang paling dasar ini adalah pikiran
manusia dapat membuka pada semua level dari alam dan dari situlah semua
dapat berfungsi. Dengan berfungsi dari level yang paling dasar, kita
dapat memerintahkan secara total potensi alam pada diri kita. Kita dapat
meraih pengetahuan untuk mengetahui semua hal, melakukan semua hal dan
menyelesaikan semua hal. Semua tidak ada yang mustahil. Potensi kita
tidak terbatas.
Teknik Meditasi Transcendental membuat kita
membuka pikiran kita untuk tenang dan merasakan kesadaran murni, semua
hukum alam, dalam kesadaran kita sendiri. Yogic Flying adalah sebagian
kecil dari program tersebut, membiarkan pikiran kita untuk berpikir dan
bereaksi pada hukum alam yang paling dasar tersebut.
Karena itu
Yogic Flying tidak menentang hukum gravitasi atau hukum alam manapun.
Hal itu memperbolehkan kita untuk mengakses dan menghidupkan potensi
total dari hukum alam yang hidup dalam diri kita, membuka simpanan
energi dan kecerdasan kita untuk segala kemungkinan dan menyelesaikan
kegiatan hidup kita sehari-hari.
Dalam tradisi eropa, kemampuan
manusia untuk terbang adalah ruang lingkup sains yang masih belum
terpecahkan, sedangkan dalam tradisi timur, kemampuan terbang adalah
kemampuan mistik yang sering dipraktekkan sehari-hari oleh para Yogi di
India dan merupakan bagian dari ritual dan tradisi. Lalu, kapankah
manusia akan mempelajarinya sebagai suatu ilmu yang suatu hari nanti
bisa dikembangkan untuk kepentingan kehidupan manusia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar